Sepertinya teringat tadi pagi kulontarkan kalimat ini pada seorang teman, “Adalah baik untuk merasa takut, karena takut akan membuat kita mawas diri. Dan pelepasannya akan membuat kita tumbuh berkembang..”
Tadi pagi kukira rasa takut adalah sesuatu yang sebisa mungkin harus kuhindari. Tapi aku salah, ternyata ada yang lebih buruk daripada itu, yaitu rasa puas. Rasa puas biasanya yang mendorong kita untuk sombong. Dan yang lebih destruktif lagi, rasa puas menyebabkan kita tak punya gairah lagi.
Mungkin aku telah tiba di titik itu. Setelah membuat garis-garis di awal kalimat, memberi jeda kata per kata, membentuk paragraf demi paragraf, lalu akhirnya aku ada disini. Seperti telah menyelesaikan suatu karangan yang luar biasa melelahkan. Aku menuangkan semua yang kutahu ttg indah dan tentunya juga perih. Aku isi dan aku hilang. Aku kini lelah setelah tuntaskan semua. Dan sungguh aku tak tahu harus berbuat apa lagi.
Dan aku pada akhirnya bisa mengerti percakapan ini;
"Opa, bentar lagi kan ulang tahun..mau kado apa?"
"Makasih ya, tapi opa sudah punya semuanya. Dan semua yang opa tidak punya juga sudah opa relakan. Jadi opa tidak butuh apa-apa lagi. Mau dikasih satu tahun lagi ya syukur, tidak juga sama baiknya."
Lalu temanku, raden mas bion, harus kukatakan hal ini. Aku sungguh takut, akan impotennya aku menemukan satu tujuan hidup, yang paling sederhana sekalipun.
No comments:
Post a Comment